Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatu, Tabe ..
Perkenalkan nama saya Adila Amalia. Saya adalah seorang mahasiswa sekaligus menjabat sebagai 1st Runner Up Randa kota Palu 2017.
Nah dalam cerita saya kali ini, saya akan memberitahukan pengalaman saya selama mengikuti ajang peagent Randa Kabilasa Tahun 2017.
Sebelumnya saya akan memberitahu terlebih dahulu apasih Randa Kabilasa itu ? Randa Kabilasa merupakan pengertian dari Randa adalah putri dan Kabilasa adalah putra. Randa Kabilasa merupakan duta pariwisata yang memperkenalkan tentang daerah wisata yang ada di kota Palu, bukan hanya itu saja tetapi Randa Kabilasa juga mempunyai program kerja untuk mempromosikan berbagiai wisata yang ada di kota Palu seperti, wisata kuliner, wisata alam, wisata buata, wisata religi, dan wisata malam melalui sosialisasi ataupun social media seperti instagram dan lain sebagainya.
Sebagai Randa ataupun Kabilasa kita harus selalu mengucapkan kata ”Tabe” terlebih dahulu sebelum berbicara. Karena arti dari kata tabe ini merupakan sebuah kata sikap atau perilaku yang kita beri kepada lawan bicara dengan tujuan menghargai mereka. Tabe juga sebuah kata pemberian doa “ memberi keselamatan kepada lawan bicara” dan setelah mengucap kata tabe , lawan bicara menjawab kata “ salama” yang artinya mereka memberi ucapan doa keselamatan kembali kepada kita.
Itulah sekilas backgruond tentang Randa Kabilasa. Selanjutnya saya akan menceritakan pengalaman awal saya mengikuti ajang peagent ini.
Awalnya saya mendengar informasi ini dari kerabat dekat saya yaitu Muh. Fadly . Ia adalah sahabat saya dari SMP sampai saat ini. Mendengar informasi itu saya sangat senang, karena dari dulu saya sangat ingin bergabung menjadi bagian dari Randa Kabilasa. Tentunya sebelum mengikuti ajang ini saya harus mempersiapkan banyak bekal mulai dari pengetahuan tentang kepariwisataan, parisiwata, wisatawan, wisata dan informasi yang berkembang pada saat itu.
Sesi pendaftaraan formulir data diri yang buka pada bulan Juli saat itu kemudian saya ikuti. Jujur, waktu itu saya sangat kaku untuk mengenal orang-orang disekitar saya. Karena tentu saja saya mulai mengenal wajah duta – duta di Sulawesi Tengah maupun di Kota Palu. Pada Tahap ini saya belajar untuk meningkatkan kepercayaan diri yang saya punya . Why ? Karena tahap ini mereka melihat cara kita berjalan selayaknya putri yang maksudnya adalah catwalk. Malu ? Pasti malu, tapi itu semua harus kita kesampingkan terlebih dahulu jika ingin percaya dirinya bertambah. Dan tahap biodata diripun selesai, Alhamdulillah saya lolos untuk tahap selanjutnya yaiu tes wawancara dan tes tertulis. Sebelum masuk ke tahap ini saya sangat takut, jika ditahap ini saya akan gagal. Karena melihat teman-teman seperjuangan saya saat itu merupakan pendaftar yang berprofesikan dokter, pegawai bank , Vlogger dan anggota lainnya yang sangat bertalented. Tapi dukungan orang-orang terdekat saya saat itu sangat membangun kalau saya pasti bisa menjalani segala tahap itu dengan berusaha dan memperbanyak doa.
Akhirny tes wawancara dan tertulispun tiba. Benar kata mereka, saya bisa melalui tahap ini dengan lancar. Itu semua tidak luput dari kebesaran Allah SWT yang memudahkan saya menjalaninya.
Tahap demi tahap pun selesai. Selanjutnya adalah penyematan selempang sebagai finalis dari Randa Kabilasa. Nah pada penyematan ini saya sangat senang. Karena bisa menjadi perwakilan Randa sebagai penyematan utama oleh Kepala Dinas Pariwisata yaitu Pak Ridwan Karim.
Tidak sampai di tahap ini saja, esoknya kami menjalani karantina di hotel The Sya Regency. Kami menjalani karantina saat itu selama 3hari. Selama karantina kami diperkenalkan mengenai rumah raja yang ada di kota Palu, makam raja kota Palu, makanan tradisional kota palu, malam table manner, beauty class dan juga berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan saat kami penerimaan materi.
Oo iya hampir lupa, kami juga di ajar menari tarian tradisional kota Palu, koreografi untuk malam bakat dan grand final dan tentunya belajar catwalk.
Bertetapan saat karantina, kami juga menjalani proses evening gown. Disitu kami dinilai bagaimana cara berjalan seorang putra dan putri dengan menggunakan gaun malam dan riasan wajah yang memukau tentunya.
Setelah semua itu selesai, lanjut lagi pada malam bakat yang dilaksanakan pada tanggal 30 agustus 2017. Pada malam bakat ini saya menampilkan bakat melukis saya dengan menggunakan gliter gold. Lukisan saya menceritakan tentang jembatan IV kota palu atau masyarakat biasa mengenal dengan sebutan jembatan Ponulele.
Malam yang dinanti nantipun telah tiba. Yaitu malam puncak Grand Final Randa Kabilasa Kota Palu 2017 pada tanggal 31 Agustus. Dengan Menggunakan baju adat yang berasal dari kota Palu kami memberikan tarian pembukaan di malam itu. Malam ini tentunya menjadi malam yang sangat bersejarah bagi saya ketika saya di umumkan masuk menjadi finalis 3 besar Randa Kabilsa setelah menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri. Dan akhirnya mereka memilih saya sebagai 1st Runner Up Randa Kota Palu 2017.
Yaps, itulah cerita tentang diri saya selama mengikuti ajang ini. Sangat banyak pengetahuan yang kita dapati dan juga membuat kita lebih percaya diri sekaligus dapat bersosialisasi dengan masyrakat.
Jika kalian ingin mengenal lebih lanjut mengenai Randa Kabilasa, kalian sudah tahu musti ngapain kan ? yuk join menjadi salah satu bagian dari kami J
Sekian dari saya, wassalamualaikum warahmatullahi wabarkhatu. Tabe…
Created by : Adila Amalia