Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Daring Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Tadulako yang dilaksanakan pada Tanggal 14 November 2020. Narasumber Bapak Dr. Wasis Djoko Dwiyogo, M.Pd. dan Bapak Hartoto, S.Pd., M.Pd. Perkembangan teknologi dan ilmu komunikasi yang semakin pesat mengakibatkan teknologi menjadi kebutuhan dasar yang harus diketahui dan dipahami oleh setiap orang. Perkembangan teknologi sejalan dengan adanya perkembangan jaringan internet yang sangat pesat ditambah lagi dengan berbagi kemudahan yang ditawarkan membuat minat masyarakat teknologi dan internet semakin tinggi. Kemudahan yang ditawarkan dari perkembangan terknologi dan internet ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Indonesia.
Banyak sekali manfaat teknologi yang telah dirasakan oleh setiap manusia. Menurut Warsita (2008:34) teknologi seperti komputer dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan memahami suatu konsep. Hal ini dikarenakan teknologi komputer mempunyai kemampuan untuk : a) menyimpan dan memanipulasi data alfanumerik; b) menampilkan beberapa operasi cara yang tepat; dan c) menkombinasikan tulisan, warna, gerak (animasi), suara dan video yang sanggup menyajikan proses interaktif.
Teknologi informasi dan internet sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Internet merupakan media yang bersifat multirupa, pada satu sisi internet bisa digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal, bahkan internet juga memiliki kemampuannya untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka (telekonferensi), memungkinkan pengguna internet untuk berkomunikasi secara audio-visual sehingga dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal maupun nonverbal secara real-time.
Manfaat internet bisa digunakan secara nyata dalam pembelajaran di sekolah karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu : a) sebagai media interpersonal dan ijuga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many; b) memiliki sifat interaktif, dan c) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (real-time) maupun tertunda (asynchronous) sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog/komunikasi yang merupakan syarat terjadinya suatu proses pembelajaran (Warsita, 2008:148).