Palu, 29 Mei 2024 – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (UNTAD) kembali menggelar Pentas Cerita tahunan dengan tema “Upaya Melestarikan Budaya Lokal Melalui Pembelajaran Project Berbasis Kolaborasi Mata Kuliah Pendekatan dan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia, Public Speaking, dan Pendidikan Seni Budaya Lokal” dan Mahasiswa PGSD Angakatan 2021 sebagai panitianya. Acara meriah ini berlangsung selama tiga hari, 29-31 Mei 2024, di halaman gedung PGSD FKIP UNTAD.
Pentas Cerita 2024 menjadi wadah bagi mahasiswa PGSD untuk menampilkan karya-karya terbaik hasil pembelajaran kolaboratif di berbagai mata kuliah. Berbagai jenis kegiatan digelar, antara lain:
- Lomba: Mencakup beragam kategori yang menguji kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam bidang seni, bahasa, dan budaya.
- Fashion Show Baju Adat Sulawesi Tengah: Menampilkan keindahan dan keunikan busana tradisional daerah, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.
- Pameran Seni Rupa, Seni Tari, dan Seni Musik: Menyuguhkan kekayaan seni budaya Sulawesi Tengah dalam berbagai bentuk ekspresi.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan seluruh angkatan mahasiswa PGSD, menjadikannya ajang unjuk karya yang dinantikan setiap tahunnya. Pentas Cerita tidak hanya menjadi bentuk publikasi luaran mata kuliah, tetapi juga bukti nyata komitmen PGSD UNTAD dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal melalui pendekatan pembelajaran inovatif.
“Pentas Cerita merupakan perwujudan dari semangat pembelajaran project-based learning yang kami terapkan di PGSD. Melalui kolaborasi antar mata kuliah, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh,” ujar Koordinator Program Studi PGSD.
Antusiasme mahasiswa dalam berpartisipasi pada Pentas Cerita 2024 menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran kolaboratif ini berhasil membangkitkan minat dan bakat mereka dalam bidang seni, bahasa, dan budaya. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan kekayaan budaya lokal serta menerapkan dalam pembelajaran.